SEPENGGAL SELAYANG PANDANG

SEJARAH KAMPUNG/DESA BERINGIN KOTO PAIT BERINGIN

Sejak tahun 1718 M, yaitu pada masa Kerajaan Koto Gasip, telah ada kelompok-kelompok keluarga dari suku Melayu yang mendiami hutan – hutan Beringin, seiring pergerakan masa, kelompok-kelompok tersebut tumbuh menjadi kelompok – kelompok besar sehingga terbentuklah suatu perkampung yang disebut “Kampung Beringin”, nama Beringin terinspirasi dari nama Sungai yang melintasi hutan tanah Kampung beringin, Suku melayu yang mendiami sungai beringin adalah suku melayu yang berasal dari sungai jantan atau yang sekarang dikenal sungai Siak, merupakan Akses Alternatif bagi keluarga yang dikenal dengan istilah kelamin, yang beringin yang mulanya merupakan kelompok Masyarakat terdiri dari beberapa Keluarga, dari suku melayu yang berasal dari sungai jantan atau Siak, Masyarakat pada mulanya hidup secara terpisah atau berkelompok-kelompok dibeberapa tempat disekitar perairan sungai beringin kelompok disebut dengan kelamin atau kepala keluarga yang aktifitas seharinya adalah mengolah hutan untuk dijadikan perladangan dengan terbentuknya kelompok tersebut semakin bertambah jumlah sehingga keadaan Beringin berubah menjadi sebuah Kampung, Masyarakat Melayu yang ada saat ini adalah merupakan keturunan dari inek  GOAI dan munaf/munah yang diakui sebagai generasi Pertama Kampung beringin beliaulah yang melahirkan generasi berikutnya dengan pusat beradaban Masyarak berada di pinggiran sungai Beringin (Pengkalan Kaboi), keberadaan sungai Berigin pada masa itu sangatlah vital, karena satunya fasilitas alam yang dapat dimaafkan sebagai penghubung kampung beringin dengan kampung lain. Sungai beringin adalah sungai bermuara ke Sungai Mandau kemudian Sungai Mandau bermuara Ke Sungai Siak, oleh sebab itulah sungai merupakan jalur Transportasi satu-satunya bagi masyarakat pada masa itu untuk bepergian kemanapun baik bepergian ke Kota Siak maupun Kota Pekanbaru.

Melayu adalah suku pertama yang mendiami Desa Beringin dan mayoritas sehingga budaya Melayu terintegritasi menjadi norma-norma dalam mengatur sendi kehidupan bermasyakat di Beringin, mulai dari tata cara bercocok tanam atau bertani hingga perkara besar lainnya. Pada saat itu perekonomiannya Masyarakat Beringin tergantung dari hasil hutan dan perkebunan kemudian dipasarkan ke Kota Kerajaan Siak dan Pekanbaru dan sebagian kebutuhan kehidupan masyarakat masih tergantung dengan barang dari para pedagang dari Kota Pekanbaru dan kadang pedagang dari luar ada yang sampai ke Desa Beringin, bahkan untuk memenuhi kebutuhannya masayakat saat itu sering melakukan perjalan dengan menggunakan perahu ke Siak atau pekanbaru untuk mencari barag-barang yang diperlukan dan memasarkan hasil Hutan dan perkebunan.

Kampung Beringin pernah dimasuki oleh Penjajahan Belanda dan Jepang namun tidak pernah terjadi perlawan berarti dengan Masyarakat setempat, karena belanda ataupun Jepang tidak pernah melakukan intimidasi Fisik yang merugikan Masyarakat. Kampung Beringin pernah dipimpin oleh beberapa orang Datuk Penghulu, yang diangkat oleh Sultan Kerajaan Siak, dan mempunyai wewenang penuh (aindiko) guna mengatur semua kepenting sisi kehidupan masyarakat dan kampung, berpedoman sarak/syiar Islam dan adat – istiadat kampung Beringin dan juga mengacu pada undang-undang kerajaan Siak diantaranya Babul Kawa’it.  Penghulu berhak mengatur semua kehidupan Masyarakat diberbagai sisi, sistem kepenghuluan mulai berjalan sejak dijabat oleh Datuk Penghulu Bucung dilahirkan pada abad 18 atau sekitar tahun 1858 M, yang diangkat oleh Sultan Syarif Hasyim pada tahun ................ menggantikan Pamannya bernama Datuk Penghulu BAADO, dialah yang menggalakan pembuatan Kebun Karet bagi Masyarakat guna memenuhi kehidupannya, pada masa beliau menjabat masyarakat yang tak mau diatur membangkang terhadap ketentuan yang beraku saat itu, maka akan diusir dari kampung maka pada saat beliau menjabat tidak ada lagi Masyarakat yang tidak memiliki kebun, kemudian setelah beliau meninggal dunia, jabatan penghulu berpindah kepada anaknya bernama ABDUL RANI, guna melanjutkan tugas sebagai penghulu, saat itu, pemeliharaan kampung  abad ke 11 Datuk Penghulu yaitu :

Sekitar pertengahan tahun ............. kampung Beringin berubah menjadi Desa dan penjabat Kepala Desa yang pertama adalah Rozali Aman, hingga sampai saat tersebut

Pada tahun 2014 Desa Beringin dimekarkan menjadi 2 (dua) yaitu Desa Beringin (sebagai Desa Induk) dan Desa Koto Pait Beringin (sebagai Desa Pemekaran) dengan SK.Bupati No : 30 Tahun 2001

yang pada waktu itu yang menjadi Pj Kepala Desa Koto Pait Beringin ialah

1. NASRUN,SE ( 2014 - 2015)
   
2. HERNAN (2015 -2017)

dengan jumlah dusun sebanyak  2 dusun, yaitu :

1. Dusun Pematang Gonting

2. Dusun Soluk Bongkal

Selanjutnya pada tahun 2017, Desa Koto Pait Beringin mengadakan pemilihan Kepala Desa Koto Pait Beringin yang pertama dan dimenangkan oleh Bapak ABU SOFYAN SK Bupati Bengkalis No :1320/48/Pem./2008 tertanggal 23 Desember 2008, Periode 2017-2023.dengan surat keputusan bupati bengkalis Nomor, 358. Sampai dengan 410,/KPTS/ VIII/2017 tanggal 18 Agustus 2017

Bupati Amril Mukminin, SE.MM, Melantik 22 Kepala Desa Kecamatan Pinggir, Kecamatan Tualang Muandau, Kecamatan Mandau, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis

Selanjutnya,pada tahun 2023, Bupati Bengkalis Kasmarni melantik dan mengambil sumpah pelantikan Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) untuk se-Kecamatan Talang Muandau Bengkalis, Jum'at, 1 September 2023 di halaman Kantor Camat Mandau. 

Bapak ABDUL BAKAR SK Bupati Bengkalis No.

Demikian selanyang pandang atau sejarah singkat Desa Koto Pait Beringin yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.